Dimyati Bantah Nepotisme: “Kalau Tak Bekerja Benar, Copot Saja!

SERANG – Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menepis tudingan adanya praktik nepotisme dalam pelantikan adiknya, Raden Berli Rizki Nata Kusumah, sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten.

Dimyati menegaskan, pengangkatan Berli dilakukan melalui mekanisme seleksi berbasis merit system dan manajemen talenta yang ketat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

“Oh iya, kalau dia tidak bekerja benar, copot saja. Saya ingin dia bekerja maksimal, jangan sampai memalukan. Kalau dia tidak bagus, justru saya yang malu,” ujar Dimyati usai pelantikan pejabat Pemprov Banten di Serang, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, Berli bukan sosok baru di birokrasi Pemprov Banten. Ia telah lama berkarier di lingkungan provinsi dengan rekam jejak yang cukup panjang.

“Dia dari awal memang di provinsi, bukan pindahan dari kabupaten atau kota. Basic-nya dari Biro Keuangan, kemudian Sekretaris Bapenda, lalu Plt Kepala Dinas PMPD. Jadi ini bukan nepotisme, tapi murni proses karier,” jelasnya.

Meski demikian, Dimyati mengaku lebih nyaman jika tidak ada keluarga yang menduduki jabatan di instansi yang sama. Namun, ia menyebut posisi Berli merupakan hasil perjalanan panjang birokrasi.

“Sebenarnya saya lebih senang kalau tidak ada keluarga yang jadi pejabat di provinsi. Tapi kariernya sudah mentok, sudah belasan tahun di eselon III berpindah-pindah jabatan,” tuturnya.

Wagub Banten itu juga mengungkapkan, dirinya kerap menolak permintaan sejumlah kerabat lain yang ingin pindah ke Pemprov Banten.

“Ada keluarga yang di kabupaten dan kota, saya larang pindah ke provinsi. Saya bilang, tetaplah mengabdi di daerah masing-masing. Jadi ini tidak ada unsur keluarga dalam jabatan,” ujarnya.

Dimyati menegaskan, justru kini tanggung jawab moralnya semakin besar karena harus memastikan seluruh pejabat, termasuk adiknya, bekerja profesional dan bersih dari penyimpangan.

“Beban saya juga besar. Saya sudah ingatkan, awas jangan korupsi, jangan main-main. Apalagi di Bapenda, target pendapatan harus tercapai,” katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, pelantikan pejabat kali ini dilakukan secara transparan melalui tahapan panjang yang melibatkan berbagai unsur.

“Ini hasil koordinasi yang baik dari tim Baperjakat. Prosesnya melalui penilaian jabatan, kepangkatan, assessment, fit and proper test, hingga kajian lengkap. Kami hanya memfinalkan hasil yang sudah sesuai aturan,” ujar Dimyati.

Dimyati menambahkan, profesionalisme dan kinerja menjadi ukuran utama dalam pengisian jabatan di lingkungan Pemprov Banten.

“Kalau target tidak tercapai, siap-siap dievaluasi. Kalau tak bekerja baik, copot saja. Karena bagi saya, jabatan bukan hadiah, tapi tanggung jawab,” tegasnya.

Menurutnya, rotasi dan promosi pejabat merupakan bagian dari penerapan sistem merit untuk memperkuat birokrasi berbasis kinerja.

“Yang penting itu kepangkatan dan kinerja (PDRT)-nya bagus. Semua dinilai objektif,” katanya.

Ia berharap pejabat yang baru dilantik, termasuk Raden Berli Rizki Nata Kusumah, dapat segera menyesuaikan diri dan mempercepat realisasi program pembangunan daerah.

“Mudah-mudahan semua bisa bekerja maksimal dan bergerak cepat. Nanti kita evaluasi dalam enam bulan,” pungkas Dimyati.

Berita sebelumyaBoleh Tidur Dalam Keadaan Junub? Simak Pandangan Ibnu Hajar dan KH Syafi’i Hadzami
Berita berikutnyaCampak Rubela Serang Ratusan Anak Tangsel, Imunisasi Jadi Kunci Pencegahan