
TANGSEL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat lonjakan kasus suspek campak rubela sepanjang Oktober 2025. Sebanyak 538 kasus ditemukan, dengan 66 di antaranya menyerang anak usia 1–4 tahun.
Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendallin Mahdaniar, menyebut sebagian besar kasus menimpa anak dengan status imunisasi tidak lengkap, bahkan ada yang belum pernah mendapat imunisasi sama sekali.
“Sebagian besar kasus terjadi pada anak usia 1–4 tahun yang memiliki status imunisasi tidak lengkap atau belum mendapatkan imunisasi sama sekali,” katanya dikutip Antara, Senin (3/11/2025).
Allin menambahkan, meski sebagian besar penderita campak dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, kelompok rentan seperti anak di bawah 5 tahun, orang dewasa di atas 20 tahun, serta mereka yang mengalami malnutrisi, kekurangan vitamin A, atau gangguan kekebalan tubuh memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat.
Komplikasi itu meliputi diare berat, pneumonia, otitis media (infeksi telinga), malnutrisi, kebutaan, hingga ensefalitis dan subacute sclerosing panencephalitis (SSPE).
“Kematian akibat campak umumnya disebabkan oleh komplikasi seperti diare berat, pneumonia, bronkopneumonia, otitis media, malnutrisi dan kebutaan, terutama jika penanganan medis terlambat dilakukan,” ungkapnya.
Allin menjelaskan, campak adalah penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus RNA dari genus morbillivirus, dan dapat menyerang hampir seluruh anak yang belum memiliki kekebalan karena manusia merupakan satu-satunya reservoir alami virus tersebut.
“Penularan dapat terjadi dengan cepat di lingkungan yang tidak terlindungi oleh imunisasi,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala awal campak, seperti demam tinggi lebih dari tiga hari, batuk, pilek, mata merah atau berair, ruam kemerahan dari belakang telinga ke seluruh tubuh, serta bercak putih keabuan di mukosa pipi bagian dalam.
“Apabila gejala tersebut muncul segera bawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” ujar Allin.
Sebagai langkah pencegahan, Allin menegaskan pentingnya imunisasi dasar lengkap, termasuk vaksin MR (Measles Rubella), yang terbukti efektif mencegah penyakit ini.
“Campak dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin campak, termasuk vaksin MR (Measles Rubella), terbukti efektif dalam memberikan perlindungan,” tutupnya.





