LEBAK – Aroma durian kembali merebak di tanah Baduy, Kabupaten Lebak. Memasuki Oktober 2025, musim durian khas Baduy resmi tiba. Momen yang selalu dinantikan para pencinta buah berduri itu dari berbagai penjuru negeri.
Dari Lampung hingga Medan, wisatawan mulai berdatangan ke kawasan adat Baduy untuk menikmati durian yang dikenal manis legit dengan tekstur lembut.
Salah seorang pedagang durian Baduy, Pandi, mengatakan bahwa buah durian mulai bermunculan, meski jumlahnya masih terbatas.
“Sekarang sudah ada, tapi belum banyak. Pohon-pohon durian di Baduy masih banyak yang berbunga lagi. Mudah-mudahan bulan depan sudah melimpah,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Harga durian Baduy saat ini berkisar Rp100 ribu untuk tiga buah. Namun, seiring meningkatnya panen, harga diperkirakan akan turun.
“Kalau sudah mulai banyak, biasanya Rp100 ribu bisa dapat empat sampai lima buah,” katanya.
Musim panen durian Baduy biasanya berlangsung hingga tiga sampai empat bulan. Selama periode itu, arus wisatawan menuju Baduy meningkat pesat, terutama di akhir pekan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, menyebut musim durian Baduy sebagai salah satu magnet wisata unggulan yang selalu dinantikan.
“Setiap musim durian tiba, ribuan wisatawan datang ke Baduy bukan hanya untuk berwisata budaya, tapi juga untuk mencicipi durian lokal khas Baduy yang cita rasanya unik dan legit,” jelasnya.
Menurut Imam, hadirnya musim durian turut menggerakkan ekonomi masyarakat adat.
“Selain durian, wisatawan juga biasanya membeli madu, kain tenun, dan hasil alam lainnya. Jadi musim ini juga menjadi momentum peningkatan ekonomi warga Baduy,” tambahnya.
Musim durian di Baduy bukan sekadar soal rasa — tapi juga tentang tradisi, alam, dan cara hidup masyarakat yang tetap bersahaja di tengah derasnya arus wisata.
