LEBAK – Kabar gembira bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Rangkasbitung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memastikan seluruh PKL yang direlokasi ke kawasan baru akan digratiskan dari segala jenis biaya selama satu tahun penuh.
Kebijakan ini menjadi bagian dari program penataan kawasan kota agar lebih tertib dan nyaman, khususnya di sekitar Jalan Sunan Kalijaga, RT Hardiwinangun, dan Tirtayasa.
Bupati Lebak Hasbi Jayabaya menegaskan, para PKL tidak akan dikenakan biaya sewa maupun retribusi selama masa adaptasi di lokasi baru.
“Mereka tidak perlu membayar biaya apapun selama satu tahun, termasuk retribusi. Ini untuk membantu para PKL yang baru pindah agar bisa beradaptasi,” ujar Hasbi, Jumat (17/10/2025).
Hasbi menambahkan, proses relokasi akan dimulai awal November 2025, diawali dengan kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) dan pasar murah di kawasan Pasar Semi Rangkasbitung, yang disiapkan dengan kapasitas hingga 922 meja pedagang.
“Awal penataan kita lakukan jumsih dan pasar murah agar menarik animo masyarakat. Kita juga akan melibatkan Forkopimda seperti Pak Kapolres, Pak Dandim, dan Pak Kajari,” tuturnya.
Menurut Hasbi, Pemkab Lebak berkomitmen terus menata dan meningkatkan kualitas pasar rakyat agar lebih representatif, sehat, dan sesuai standar pelayanan publik, tanpa menghilangkan karakter khas pasar tradisional.
“Pasar rakyat adalah denyut nadi ekonomi masyarakat. Kami ingin PKL Pasar Rangkasbitung bisa berdagang di tempat yang lebih tertib, bersih, dan layak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Zorok Sukmana, menyampaikan bahwa pelaksanaan penataan dan relokasi PKL dijadwalkan pada 3 November 2025.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan 922 meja dagang. Mohon doanya agar proses berjalan lancar,” katanya.
Zorok menambahkan, langkah ini dilakukan untuk menciptakan pasar yang lebih nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
“Penataan ini demi kebaikan bersama. Kami ingin menciptakan suasana pasar yang lebih rapi, aman, dan bersih,” ujarnya.
