
LEBAK – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak tak hanya memastikan warga mendapatkan asupan bergizi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi ribuan warga dari keluarga miskin.
Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak, Asep Royani, mengatakan hingga saat ini tercatat 4.815 tenaga kerja terlibat dalam pelaksanaan program MBG.
“Semua pekerja MBG itu dari keluarga miskin dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai rekomendasi pemerintah,” kata Asep di Lebak, Kamis (9/10/2025).
Para pekerja itu tersebar di 107 dapur MBG, masing-masing mempekerjakan rata-rata 45 orang. Mereka bertugas menyiapkan menu makanan bagi penerima manfaat program MBG seperti pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Asep menambahkan, program ini turut memberdayakan masyarakat setempat karena warga tak hanya menerima bantuan, tetapi juga memperoleh pekerjaan tetap.
“Kami meyakini penghasilan gaji pekerja MBG itu sesuai aturan pemerintah daerah sehingga dipastikan mereka sejahtera,” ujarnya.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelurahan Rangkasbitung Barat, Ayi Ahmad Nuramin, menyebut pihaknya menyerap 45 tenaga kerja lokal yang seluruhnya berasal dari keluarga penerima DTSEN.
Menurut Ayi, program MBG yang telah berjalan dua pekan itu berlangsung lancar. “Pekerja melaksanakan tugas sesuai kewajiban masing-masing,” katanya.
Salah satu pekerja, Tati, mengaku bersyukur bisa ikut dalam program tersebut.
“Kami sekarang bisa meringankan beban ekonomi keluarga setelah bekerja bagian memasak nasi pada SPPG program MBG itu,” ujarnya.
Program MBG di Lebak menjadi contoh bagaimana kebijakan gizi nasional juga bisa berfungsi sebagai mesin penggerak ekonomi lokal, terutama bagi keluarga prasejahtera.