
KAB. TANGERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengambil langkah cepat menghadapi pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari Pemerintah Pusat yang mencapai sekitar Rp 620 miliar.
Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga strategi utama untuk menjaga agar program pelayanan publik tetap berjalan meski anggaran menyusut.
“Tentunya dampaknya ada. Karena itu, kami lakukan penyesuaian dengan cara mengevaluasi KUA-PPAS APBD 2026, memangkas kegiatan seremonial, serta menggandeng pihak ketiga,” ujar Maesyal, Rabu (15/10/2025).
Langkah pertama, Pemkab Tangerang bersama DPRD akan merevisi Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk menyesuaikan struktur keuangan daerah dengan kondisi terkini.
Kedua, sejumlah kegiatan administratif dan seremonial yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat akan dipangkas. “Kegiatan seperti sosialisasi nonprioritas, perjalanan dinas, dan bimtek yang manfaatnya tidak dirasakan langsung akan dihilangkan. Kita harus efisien,” tegasnya.
Ketiga, Pemkab akan menggandeng pengembang, pelaku industri, dan dunia usaha melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) guna menopang kegiatan sosial yang berpotensi terhambat akibat pemangkasan anggaran.
“Kita ajak musyawarah pihak ketiga agar mereka berkontribusi lewat program CSR, seperti bedah rumah, perbaikan sekolah, dan bantuan kesehatan,” jelas politisi Partai Gerindra itu.
Meski anggaran menyusut, Maesyal memastikan bahwa sektor-sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penanggulangan bencana tetap menjadi fokus utama Pemkab Tangerang.
“Kita fokus pada program yang benar-benar menyentuh masyarakat,” pungkasnya.