KOTA TANGERANG – Pasca terjadinya insiden pemukulan terhadap seorang jurnalis media online di Kota Tangerang oleh salah satu oknum anggota Komando Barisan Maryono (Kobam) saat peliputan Festival Peh Cun di Sungai Cisadane, secara tegas Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono membubarkan Komando Barisan Maryono (Kobam).

“Ya, saat mendengar peristiwa tersebut, tadi malam (Senin, 2/6/2025) saya langsung membubarkan Kobam,” tegas Maryono, Selasa, 3 Juni 2025.

Selain Kobam, ucap Maryono, jaringan yang lain juga diminta membubarkan diri. Mengingat pelaksanaan Pilkada 2024 sudah usai. “Kini waktunya kembali kepada masyarakat, tidak lagi relawan yang mendukung A maupun B,” tambahnya.

Selain itu, Maryono juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas penganiayaan tersebut. “Saya sudah koordinasi dengan pak Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zein Dwi Nugroho, kalau memang ada pelanggaran hukum pada peristiwa itu harus diproses sesuai aturan yang ada,” ujarnya.

Maryono juga meminta maaf kepada seluruh wartawan atas kejadian tersebut. “Tolong sampaikan kepada teman-teman wartawan. Saya minta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan ini,” terangnya.

Sementara itu, kasus pemukulan terhadap seorang jurnalis saat menjalankan tugasnya di event Final Lomba Perahu Naga dalam Festival Peh Cun 2025 di Sungai Cisadane, kini berada ditangan penegak hukum.

Sebab, korban pemukulan bernama Hafidz Alfikar yang merupakan jurnalis dari salah satu media online di Kota Tangerang telah melaporkan aksi kekerasan dari orang tak dikenal ke Polres Metro Tangerang, Senin, 2 Juni 2025.

Laporan itu tercatat dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) dengan Nomor: LP/B/755/VI/2025/SPKT/POLRES METRO TANGERANG KOTA/POLDA METRO JAYA. Laporan dibuat pada Senin, 2 Juni 2025, pukul 15.57 WIB di Polres Metro Tangerang Kota.

Dalam laporan tersebut, Hafidz menyampaikan, insiden terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025 sekitar pukul 17.00 WIB di Jalan Irigasi, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Saat itu, ia bersama sejumlah wartawan lain tengah meliput acara final lomba perahu naga.

“Kami sudah memperkenalkan diri sebagai jurnalis, tapi tiba-tiba saja pelaku datang dan memukul saya di bagian perut. Sampai sekarang masih terasa nyeri,” ungkap Hafidz saat Mapolres Metro Tangerang Kota, Senin, 2 Juni 2025.

Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Prapto Lasono, mengatakan kasus itu masih dalam penyidikannya.

“Maaf saya masih ada di luar, kasus itu masih dalam penyidikan,” katanya dengan singkat.(red)

Berita sebelumyaWali Kota Resmikan Layanan Poliklinik Sore di RSUD Kota Tangerang
Berita berikutnyaAsistensi Dokumen SAKIP, Sachrudin: Fokus Kita Bukan Lagi Nilai, Tapi Birokrasi Berdampak