TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menegaskan komitmennya menjaga aliran sungai tetap alami di tengah pesatnya pembangunan. Setiap proyek baru kini wajib dipastikan tidak mengganggu jalur air maupun fungsi lingkungan di sekitarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga tata ruang kota agar tetap tertib serta mencegah kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang tidak sesuai aturan.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menegaskan bahwa saat ini hampir tidak ada pengembang baru yang melakukan pelanggaran seperti menutup atau mengubah aliran sungai secara sepihak.
“Sejauh ini, selama saya menjabat sebagai Wakil Wali Kota, hampir tidak ada kasus seperti itu untuk pembangunan baru. Kalau pun ada bangunan yang berdiri terlalu dekat dengan aliran sungai, biasanya itu bangunan lama yang sudah ada sejak sebelum Tangerang Selatan berdiri,” ujar Pilar, Jumat (10/10/2025).
Pilar menjelaskan, Pemkot kini tengah melakukan inventarisasi terhadap bangunan-bangunan yang berada di sekitar aliran sungai. Pendataan ini menjadi langkah awal untuk menentukan tindak lanjut, baik berupa penertiban maupun optimalisasi lahan, agar fungsi sungai tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami sedang mendata bangunan-bangunan itu untuk menentukan apakah perlu ditertibkan atau bisa dioptimalkan lahannya. Yang penting fungsi sungai tetap terjaga,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pilar menyebutkan bahwa Pemkot Tangsel juga tengah menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) baru terkait penertiban bangunan. Regulasi tersebut kini dalam tahap finalisasi dan akan memperkuat kewenangan pemerintah dalam menjaga ketertiban tata ruang.
“Perda ini akan menjadi dasar hukum yang kuat agar tata ruang kota tetap tertib. Kalau ada pelanggaran, pemerintah bisa langsung menindak,” tegasnya.
