
JAKARTA – Siapa sangka, waktu kamu menyuap sarapan ternyata bisa berpengaruh pada panjang umur. Sebuah penelitian yang baru diterbitkan di jurnal Nature menemukan bahwa semakin cepat seseorang sarapan setelah bangun tidur, semakin tinggi pula peluangnya untuk hidup lebih lama.
Menurut studi itu, mereka yang terbiasa sarapan lebih siang punya tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan dengan yang sarapan lebih awal. Dalam periode pengamatan selama 10 tahun, tingkat kelangsungan hidup kelompok yang sarapan lebih awal mencapai 89,5%, sedangkan yang sarapan lebih siang hanya 86,7%.
⏰ Waktu Sarapan Bisa Tentukan Umur Panjang
Para peneliti menganalisis data dari hampir 3.000 orang lanjut usia di Inggris selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1983 hingga 2017. Mereka menemukan tren menarik: seiring bertambahnya usia, waktu makan—baik sarapan maupun makan malam—cenderung bergeser menjadi lebih lambat.
Bidang ilmu yang dikenal sebagai chrononutrition atau studi tentang waktu makan menjelaskan bahwa makan di jam yang lebih lambat bisa berdampak buruk pada kesehatan metabolik. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan jantung.
Rata-rata peserta studi mulai sarapan sekitar 31 menit setelah bangun, yakni pukul 08.22 pagi. Namun, semakin tua seseorang, semakin terlambat pula mereka memulai sarapan.
🌞 Ritme Tubuh dan Jam Sarapan: Ada Apa di Baliknya?
Tubuh manusia punya jam biologis alami yang disebut ritme sirkadian, yang mengatur kapan kita tidur, bangun, hingga kapan tubuh paling efisien mencerna makanan.
“Asupan makanan bertindak sebagai sinyal lingkungan yang membantu mengatur jam biologis kita,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut, seperti dikutip dari Real Simple.
Pada orang lanjut usia, berbagai faktor seperti keterbatasan gerak dan berkurangnya interaksi sosial sering membuat jam tubuh bergeser. Ketika waktu makan tidak selaras dengan ritme sirkadian, keseimbangan metabolisme bisa terganggu.
🍽️ Sarapan Lebih Awal, Tubuh Lebih Seimbang
Para peneliti berhipotesis bahwa mempertahankan kebiasaan sarapan lebih awal dapat membantu menyeimbangkan kembali ritme tubuh, terutama pada lansia.
“Menjaga waktu sarapan di jam-jam awal dapat membantu tubuh menyesuaikan kembali ritmenya, yang pada akhirnya mendukung fungsi metabolisme dan energi harian,” tulis studi tersebut.
Meski penelitian lanjutan masih diperlukan, temuan ini memberi pesan penting: waktu makan mungkin berperan lebih besar dalam penuaan sehat daripada yang selama ini kita bayangkan.
Dengan rutin sarapan lebih awal, tubuh tidak hanya mendapat energi untuk beraktivitas, tapi juga menjaga keseimbangan ritme biologis, stabilitas emosi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Seperti disimpulkan oleh para peneliti,
“Healthy aging isn’t only about what we eat, but also when we eat.”
Menua dengan sehat bukan hanya soal apa yang kita makan, tapi juga kapan kita makan.