
TANGERANG – Dalam upaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial & Rumah Sakit, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang menggelar Pelatihan Pertolongan Pertama Dasar selama empat hari, dari tanggal 28 hingga 31 Mei 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari Markas, Relawan, dan perwakilan PMI kecamatan yang memiliki peran penting dalam penanganan kedaruratan di lingkungannya masing-masing.
Pelatihan difokuskan pada penguasaan teori dasar pertolongan pertama dasar dan praktik langsung, seperti penanganan luka, pembidaian, resusitasi jantung paru (RJP), evakuasi korban, dan simulasi penanganan kasus gawat darurat.
Dalam sambutannya Wakil Ketua PMI Provinsi Banten, Jaenudin, SH., M.Si., mengatakan pelatihan ini adalah inovasi baru yang patut di apresiasi. PMI provinsi terus memetakan berbagai kegiatan untuk diteruskan ke tingkat kabupaten dan kecamatan.
“Tujuannya jelas, memperkuat kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia-red) agar pelayanan kemanusiaan semakin optimal dan merata di semua tingkatan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial & Rumah Sakit, Drg. Etta Darmayanti, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan dasar penyelamatan jiwa agar dapat bertindak cepat dan tepat dalam situasi darurat sebelum bantuan medis profesional tiba.
“Pertolongan pertama dasar merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam upaya penyelamatan. Dengan pelatihan ini, kami berharap peserta dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di masyarakat,” ungkapnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari instruktur berpengalaman yang telah tersertifikasi oleh PMI Pusat terkait.
Selain pelatihan teknis, peserta juga dibekali dengan wawasan mengenai prinsip-prinsip dasar Kepalangmerahan dan etika dalam memberikan bantuan.
Dengan dimulainya pelatihan ini, PMI Kabupaten Tangerang berharap peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu menularkan ilmu pertolongan pertama dasar kepada lingkungan sekitarnya, sehingga menciptakan komunitas yang lebih tangguh dan siap siaga dalam menghadapi kondisi darurat. (jn)