
TANGERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus menggencarkan upaya penurunan angka stunting lewat peluncuran program Donasi Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Donat Canting).
Program ini merupakan kolaborasi lintas elemen masyarakat, mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha, organisasi masyarakat hingga individu sebagai orang tua asuh bagi balita terdampak stunting.
Program Donat Canting secara resmi diluncurkan di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Curug, Rabu (12/05/2025). Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, mewakili Bupati Tangerang, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, yakni TUNAS (Talenta Unggul Generasi Sehat).
“Semoga pemberian makan tambahan dapat meringankan beban keluarga dan berdampak terhadap perbaikan gizi anak-anak balita yang masuk kategori stunting,” kata Soma dari keterangan yang diterima Kamis (15/05/2025).
Soma mengapresiasi langkah inovatif Kecamatan Curug dalam mendukung gerakan ini. Ia pun menegaskan pentingnya komitmen berkelanjutan dari semua pihak, agar program Donat Canting tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar dijalankan secara konsisten dan dimonitor hingga tingkat desa.
“Jangan pandang program ini secara simbolis saja, tapi harus dijalankan secara berkelanjutan dan dimonitor cakupannya. Semoga langkah bersama ini dapat berhasil menangani permasalahan stunting demi generasi yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Camat Curug, Arif Rachman Hakim, menjelaskan bahwa program Donat Canting bukan kali pertama digelar. Saat ini, dari total 9.082 balita yang tersebar di 3 kelurahan dan 4 desa di Kecamatan Curug, sebanyak 6,1 persen dikategorikan stunting.
“Program Donat Canting, Alhamdulillah sudah 49,1% orang tua asuh yang terlibat, semoga dengan minatnya pihak swasta nantinya menjadi 90%, itu menjadi target kami,” kata Arif.
Ia menambahkan bahwa Kecamatan Curug juga telah membangun sistem pemantauan bernama Si Pedas (Sistem Informasi Pemantauan Evaluasi Data Anak Stunting). Sistem ini memudahkan deteksi dini risiko stunting pada ibu hamil dan balita.
“Saya mengajak untuk masyarakat Kecamatan Curug khususnya ibu hamil dan ibu yang memiliki balita agar rutin datang ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya guna mengetahui kondisi kesehatan agar ibu dan anak sehat serta memiliki pertumbuhan dan kecerdasan otak yang baik,” katanya.
Wahyuni, salah satu warga penerima manfaat program Donat Canting menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya. Ia berharap bantuan tersebut bisa mempercepat pemulihan pertumbuhan anaknya yang mengalami stunting.
“Saya senang dan terbantu atas adanya program ini. Hari ini saya dapet 1 kg ayam, 1 kg telur dan 1 kg lele, semoga anak saya pertumbuhannya kembali normal,” katanya. (jn)